Boegies Tho B-one

Poleki Salama Di Media Ada Nagau

Selasa, 22 Mei 2012

SD 244 Lapasa Kec. Mare


Bila menoleh kebelakang,  aku teringat dimasa kecil diwaktu masih duduk dibangku Sekolah Dasar, setiap hari berjalan diatas pematang sawah dengan kaki telanjang tanpa beralaskan, dan pakaian melengket ditubuhpun juga seadanya.     Kenapa…….….? Karena memang pada masa itu khususnya di Desa-Desa seragam sekolah belum ditertibkan, dan tak kalah pentingnya adalah adanya situasi keadaan ekonomi keluarga serba kekurangan di dalam kemiskinan.  Berangkat dari keadaan yang demikian itu sering kami merasa minder,  apa lagi teman-teman sering mengolok dan mengejek dengan kata-kata kurang enak dicernak oleh telinga.  Cemoan dan ejekan teman-teman  hampir disetiap hari saya rasakan dikala itu, tapi namanya masih anak-anak hal seperti itu hal yang biasa saja.
Perpustakaan
Apalah hendak dikata, memang saya terlahir dari tengah-tengah keluarga orang yang tak punya, orang tua hanyalah seorang petani miskin yang serba kekurangan dan  kehidupan sehari-harinyapun hanya mengaharapkan dari hasil mengolah sawah.  Demikianlah keadaan keluarga kami  hari-hari saya lalui, namun semua itu tidak menyurutkan hati saya untuk tetap bersekolah.
Dengan adanya fasilitas sarana dan prasarana sekolah saat itu masih serba kekurangan, tapi dibawa kepemimpinan seorang guru kepala Sekolah yang bernama Bapak Zainuddin dengan manajemen yang baik, kami semua murid dapat belajar dengan baik pula.  Dan paling tidak pemandangan bangunan sekolah yang compang camping seperti  gambar yang ada ini tak pernah kami melihat, walaupun saat itu perekonomian kita bangsa Indonesia belum stabil.
Kantor Guru

Sekarang Era Reformasi, Otonomi daerah, seharusnya punya kesempatan jauh lebih baik, andil dalam membangun Daerah masing-masing sesuai dengan otoritas, tapi kenyataan jauh api dari panggang.   Kemana  aparat-aparat pemerintah yang terkait, kemana pemimpin-pemimpin yang katanya atas nama rakyat … Sungguh merupakan suatu ironis di era seperti sekarang ini, masih ada pemandangan seperti itu terhadap sarana fasilitas-fasilitas umum  untuk mencerdaskan generasi Bangsa kedepan.  Kami tak dapat berbuat banyak, tapi kami hanya mengharap kepada mereka yang berkompeten bahwa semoga hati mereka dibukakan oleh Allah dan ditutup kantong-kantong safari mereka, sehingga keadaan SD 244 Lapasa Desa Mario Kecamatan Mare Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang demikian adanya, dapat terhindarkan sebab saya yakin dan percaya  bahwa, di hati mereka-mereka masih ada Iman,  perasaan dan tanggung jawab.
Ruangan Kelas

Sungguh malang nasibmu wahai sekolahku, tempatku mendapatkan sesuatu yang tak ada menjadi ada, dari aku tak tahu menjadi tahu.

D’Maritengah